Wujud Cinta

Kamu tentu tahu seberapa besar rasa cintaku pada semua hal yang telah aku ceritakan sebelumnya. Tentang cintaku pada keluargaku, pada buku-buku ku, dan padamu, mungkin? menjalani hari-hari dengan sesuatu yang kita cinta tentu indah rasanya. Menggebu setiap bertemu. Bersapa ketika berjumpa. Menjalani hari-hari bersama yang di cinta merupakan hari-hari terbaik yang (beruntung) bisa di lewati bersama.

Sebab
Mengertilah kamu.
Bahwa tak semua orang bisa seperti itu. Merasakan tumbuh bersama dengan seseorang yang dia cintai. Di kelilingi dengan orang-orang yang juga mencintainya. Mencintai dari kelebihannya, hingga semua kurangnya. Menjadi manusia yang dikeillingi banyak cinta merupakan anugerah Tuhan di dunia, sebelum bertemu lagi di surga.

Menyoal wujud cinta.
Kamu pasti sudah paham apa itu cinta. Tapi wujudnya?
Cinta seperti udara. Tak terlihat tapi memberi kehidupan
Cinta seperti kendaraan. Kadang tak perlu yang paling sempurna, tapi siap mengantarmu menuju fase hidupmu. Jika kau cukup beruntung, ada orang-orang yang disediakan Tuhan untuk mendampingimu di semua fase hidupmu itu.
Tapi kadang, seseorang hanya menjadi tempatmu belajar. Tempatmu mengerti bahwa cinta tak selalu dibalas cinta dalam kurun waktu yang sama. kadang ia lebih panjang dari yang kita beri, atau lebih singkat.

Cinta pada akhirnya hanya bisa dibuktikan dengan banyaknya perjuangan dan kesabaran yang terkadang (bahkan)-atau-seringkali- tak perlu diakui dari yang kita cinta. Hanya cukup tumbuh menjadi satu dua bagian yang membuat kita bahagia, juga terluka di waktu yang sama. Cinta itu bukan mata pisau, tapi rahmat Tuhan. Tapi kadang cara kita menyikapi yang salah. Sebab aku percaya, semua yang Tuhan ciptakan tak ada yang buruk. Termasuk cinta, termasuk cinta yang ada padaku-untukmu-tapi-sudahlah.

Aku pernah mewujudkan cintaku ke bentuk paling bodoh. Seperti, memikirkan apa kau baik-baik saja tanpaku. Atau bahagiakah kau tanpa kabar dariku. Atau jika kau yang sakit, apakah kau berkeinginan untuk menyembuhkan dua jiwa sekaligus? sebab bagimu, sakitmu menjadi sakitku juga. Bagian yang tak pernah aku tau darimu adalah, apakah kau memimpikan masa depan masa depan denganku? Apakah ada proyeksi masa depan itu-setidaknya-di dalam fikiran tersingkat di dalam hidupmu? Dan, wujud itu juga terkadang terurai dalam air mata yang penuh luka, namun kau tak pernah merasa bahwa sebesar itu rasa yang sebenarnya ku punya-tapi-yasudahlah-

Wujud cinta itu mungkin sudah tak aku alami lagi. Sebab ternyata semua wujud itu hanya berwujud sendiri, tak punya pasangannya. Ia mati ditengah perjuangannya sendiri. Dan kemudian-hal-yang-tidak-pernah-aku-sesali- wujud cinta itu menjadi tempatku belajar untuk mengerti,

bahwa,

tak semua cinta harus dibalas sama
tak semua rasa bahkan harus diketahui
bahwa cinta yang berbentuk mozaik
biarlah menjadi mozaik yang tersusun rapi untuk dikenang

Aku berada ditahap wujud cinta yang lain
bahwa jika kau sebenar-benarnya cinta
kau akan merelakan, bukan mengekang
apapun pilihannya, bahkan ketika pilihannya tetap ingin pergi darimu
kau mungkin akan memperjuangkannya, tapi tetep membebaskan pilihannya
dan,
kau berada di wujud cinta paling atas
merelakan sekaligus mendokan yang terbaik
bahkan jika merelakan itu pergi
dan yang terbaik itu bukanlah dirimu.

mungkin cinta itu bukan lagi cinta yang menggebu-gebu
tapi cinta yang lebih dewasa, bahwa tak semua yang di cintai harus kita bersamai.

wujud cinta menjadi lebih sederhana
setelah melewati banyak suka dan luka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta tahu kemana arah pulang

Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode

Abis tren tukeran baju sama pacar, sekarang tren baju dicorat-coret. Besok tren apa lagi, Dek?