Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Rona Hidup Papah

“Ron,lo mau nongkrong kemana malam ini?”tanya ben “tau.si rendy mau ngajak ke club lagi katanya.biasalah hahaha”jawabku asal .”buset lo berdua ke club tiap malem ,inget isi kantong ron,haha tapi anak direktur macam lo mana mikirin duit sih !” “selaaw ,bilang aja lo mau .udeh ikut gue,ambil aja yang lo mau .masalah bayar ntar tinggal ambil pake kartu ATM papi gue”ucapku santai. --kehidupan malam benar benar telah menjadi hari hariku saat itu. Aku,rona chandra wiranata ,17 tahun anak dari seorang jutawan ternama di Jakarta Pusat .hidupku nampak tak ada beban.tapi kalian tahu?aku hidup dengan kondisi keluarga yang hancur .tepatnya sejak kematian   ibu ku.ibu memang sosok yang sangat berpengaruh bagi keluarga kami .entah apa penyakitnya ,dokterpun tak berhasil mendiagnosis .ibu meninggal dengan tidak wajar .sebelum meninggal perutnya membuncit seperti sedang hamil .tapi ibu sedang tidak hamil .berita bahwa ibu terkena santet makin santer terdengar .aku yang gerah mendengar beri

selamat ulang tahun...

Ada senyum nya yang selalu membayangi ku Tangan lembut nya yang selalu membelai rambutku Bibir nya yang selalu mengecup keningku Tawanya yang menjadi pelipur lara ku Ada cinta di hatinya Tiap keringatnya adalah doa Surga yang tak pernah mati Terpatri dalam kasih hakiki Kasih mu tak berbalaskan Walau rintangan membentang Tujuan mu adalah aku dan masa depan ku Tujuan mu adalah membawaku pada kebahagiaan tanpa sendu Untuk aku Aku yang tingkahnya terkadang menjengkelkan Aku yang kata katanya terkadang tak berkenan di hatimu Aku yang prestasinya tak sebesar apa yang telah kau korbankan Tapi aku pula yang selalu kau maafkan Yang setiap tiga pagi namaku kau sebut dalam sujud Yang setiap interaksi denganNya kau pinta kebahagiaan Yang ketika malam kau peluk sampai pagi Yang ketika pulang kau sambut dengan cinta Aku….. Mamah, Aku bukanlah gadis yang sempurna Aku bukanlah wanita yang sudah dewasa Aku bukanlah perempuan yang tangguh Namun

kelopak mawar

waktu terus berlalu tanpa aku sadari aku adalah aktor dari hati yang (seharusnya) bahagia hati yang selalu berbunga kala pagi datang dan layu kala senja membawa ku pulang mawar putih bertangkai segar ini tetap ku pegang ditangan ku tak peduli berapa duri yang ku genggam bersamaan dengan kepergianmu kepergiaan pria yang mungkin sudah kelihangan nafasnya telah kehilangan raga nya bak siput yang telah lepas cangkangnya memelukmu mungkin suatu kemustahilan jika untuk berbicara saja selalu butuh perantara berdua denganmu mungkin hanya angan dalam doa yang nampaknya belum Tuhan kabulkan ada hari dimana aku mulai kabur penglihatan nya ada masa dimana tubuh ini butuh penopang dan ada waktu dimana aku menaruh kepalaku di pundakmu tanpa mu untuk apa aku ada? tiga tangkai mawar ini mungkin menggambarkan betapa sepertiga malam  menjadi waktu terbaik ku untuk membicarakanmu bersama-Nya sulit untuk bersentuhan dengan air nya namun setelah ku basuh, kamu dan keluarga ku adal

Ketika pesona dunia mulai memudar

         Dari artikel Pak Rimbo Gunawan,menurut saya,adanya system kepercayaan yang mungkin dianggap kolot atau terlalu menjaga adat menjadikan nilai plus bagi terjaganya sistem ekologi manusia .walaupun kalau dilihat sekilas,hubungan makhluk gaib dengan terjaga nya ekologi agak jauh. Namun,bila di telaah jauh lagi,justru karena adanya kepercayaan akan makhluk lain (makhluk gaib),manjadikan manusia menghargai hal hal yang berbau alam dan pedalaman yang jarang terjamah,sehingga jarang terjadi masalah dengan ekosistem. Jika di kaitkan dan di bandingkan dengan kenyataan pada era modern ini, masyarakat dahulu masih berkonsep immanen. Yaitu, ketika manusia,secara sadar ataupun tidak,menempatkan dirinya menjadi salah satu bagian (kecil saja) dari lingkungan. Adanya kepercayaan yang diberikan kakek dari Pak Rimbo sendiri yang mengatakan jangan pernah merusak keharmonisan alam,walau dengan memetik daun sekalipun walaupun dibungkus dengan adanya istilah pamali dan rasa menghargai makhluk g

candi

Bagian-bagain Dari Bangunan Candi Candi dalam agama Buddha umumnya berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada Buddha. Adapun fungsi umumnya berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada Buddha. Adapun fungsi candi dalam agama Hindu adalam tempat penyimpanan abu jenasah (peripih), tepat pemujaan para dewa juga makam raja. Bangunan candi umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu: a. Bhurloka adalah bagian kaki candi yang melambangkan dunia fauna. b. Bhuvarloka adalah bagian badan candi yang melambangkan dunia pembersihan atau pemurnian. c. Svarloka yang melambangkan dunia para dewa. Menurut mitologi hindu, Svarloka terdiri atas 27 khayangan atau surga. Dua puluh svarloka berada di atas bumi dan tujuh lainnya di kaki gunung Semeru. Berdasarkan bagian-bagiannya, bangunan candi terdiri atas tiga bagian penting, antara lain, kaki, tubuh, dan atap. [12] Kaki candi merupakan bagian bawah candi. Bagian ini melambangkan dunia bawah atau bhurloka . Pada konsep Bud