Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Perfeksionis

Selalu mencoba membuat kerangka dan capaian-capaian diri Selalu berusaha mengikhtiarkan segala rencana menjadi nyata Seringkali menganggap semua hal rumit itu bisa selesai sempurna. Wanita Perfeksionis. May be im kind of that woman. Sebelum memulai kegiatan, aku selalu menulis apa-apa saja yang harus selesai ku kerjakan di hari itu. Apa saja yang harus terlaksana sesuai rencana. Apa saja list yang harus aku ceklis dengan tuntas di hari yang sama. Karna rasa itu aku seringkali tidur lebih lama, mengerjakan lebih banyak hal dibanding yang lain. Seringkali mencapai lebih banyak atau lebih cepat dibanding yang lain. Tapi,karena itu juga banyak hal yang mungkin saja lebih penting dari list ku harus dikesampingkan Banyak hal yang sebenarnya bisa di kerjakan nanti malah menjadi prioritas ku dihari itu. Menjadi orang yang kaku dengan aturan sendiri atau aturan orang lain kadang baik, kadang juga tidak. Menjadi seorang wanita yang perfeksionis kadang memusingkan aku sendiri. Di s

Menikah

Ada beberapa hal yang bisa dilengkapi, terserah bagaimana menganggapnya; apakah sebagai kewajiban, atau sebagai pilihan. gw mungkin akan menganggap yang kedua. Yap, Menikah. Mungkin ini masih sedikit relate sama tulisan yang sebelumnya tentang "jodoh." saat memutuskan untuk menikah, tentu kita berharap seseorang yang akan bersama kita esok hari dan dimasa depan hingga selamanya, adalah jodoh kita. kalau bisa di dunia dan kehidupan setelah dunia.  tapi, untuk mencapai titik "menikah" pasti banyaaaaaaaaaaaaaak banget rintangan nya, dari batu kerikil sampe batu kali. dan kehidupan setelah menikah itu jauh lebih wow lagi. kalo ada yang ga disuka, gabisa move, gabisa cut or skip, gabisa undo, dan gabisa resign. intinya menurut gw menikah adalah perjalanan panjang kehidupan. ada beberapa point yang menurut gw penting banget tentang menikah: 1. ibadah seumur hidup.  kenapa ibadah? iya, karena banyak hal tabu yang gaboleh dilakukan sebelum nikah, jadi pahala

Jodoh

Memasuki usia 23 tahun di tahun ini bukanlah sekedar angka, tapi juga pertanggungjawaban atas apa saja yang telah dilakukan. Diberikan kesempatan untuk hidup sesungguhnya bukan 100% keuntungan menurutku. Dalam menjalaninya harus memilih keputusan bijaksana, agar hidup yang sekali ini terasa aman dan cukup. Bijaksana, Termasuk dalam hal mencari jodoh. Tapi, apa benar kita mencari? bukankah kita mewujudkan? Sebab jodoh adalah cerminan diri. Apa yang kita lakukan adalah apa yang akan menjadi cerminan jodoh kita. Tapi tak selalu juga semuanya sama. Menurutku yang dimaksud dengan sama disini adalah sama-sama bisa saling melengkapi. sama-sama bisa saling memberi dan menerima. Sebab kelebihan adalah kekuatan, maka menerima adalah menerima kekurangan . Meridhoi semua yang ada pada dirinya, lahir dan bathinnya. menganggap dan menyetujui bahwa dia tak sempurna, lalu kitalah yang menggenapkan semua dari dirinya yang masih ganjil. merapatkan yang renggang. Mewujudkan semua yang mustahil bersam

Belajar Mencintai Takdir

Halo, Maret! Dalam hidup ini,  seringkali  atau banyak sekali hal yang sebenarnya tak kita inginkan. sekalipun kita inginkan, seringkali dalam proses atau hasilnya ternyata tak sesuai ekspektasi. jika dalam proses nya tak semulus yang kita inginkan, tentu akan terasa sangat berat dan sulit dilalui. seringkali merasa jenuh atau merasa "mungkin ini waktunya berhenti dari semua ketidaknyamanan ini." tapi lagi dan lagi, Allah bia memutarbalikan keadaan , mengubah banyak takdir, atau membolak-balikan hati. benci bisa cinta,  sedih bisa senang, gelisah jadi tenang. Allah. cuma Allah yang bisa.  Pernah aku merasa sangat sangat sangat sedih, atau sangat sangat dan sangat bahagia. pernah merasa sangat biasa saja, pernah merasa sangat lelah dan ingin menyerah.  tapi semua itu benar-benar sementara. semuanya ga ada yang abadi. karena satu-satunya yang abadi adalah ketidakabadian itu sendiri. entahlah. semua yang telah dilalui itu nyatanya akan tetap berkelanjutan dilain waktu. b