Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

-

Now i broke again And feel the feeling i hate the most The feeling i think wont feel again The things i avoid to be faced If this love is going to hurt me once again Maybe later "love" gonna be the least word i believe in. May be later I understand that i do not deserve someone's love. May be later Ill live myself without no one.

Ibu Rumah Tangga yang bergelar Sarjana.

Mari mulai tulisan ini dengan quote : Education is the most powerful weapon which you can use to change the world."- Nelson Mandela. Artinya sangat jelas, pendidikan bisa membawa kita untuk berubah ke kehidupan yang lebih baik. Pengertian ini membuat banyak orang tua berlomba-lomba, -terkadang saling pamer anaknya berkuliah dimana- semata demi tujuan mendapat pengakuan akan kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Pendidikan menjadi platform untuk menunjukan bahwa diatas kertas kita diakui kepintarannya. Sekali lagi aku bilang, -diatas kertas-. Kenapa? Karna meski sekolah menjadi pintu mendapat pendidikan, tapi tak semua orang yang mengenyam pendidikan berpuluh-puluh tahun dapat mengubah dirinya, even change their own self. Dan tak terputus kemungkinan ketika ia tidak mengenyam pendidikan bergelar atau berkertas sertifikat, dia tidak pintar dan tidak sukses. Lantas, apa korelasi pintar dan sukses? Banyak. Banyak sekali. Dan untuk sukses bukan hanya itu korelasinya, ada

Pilih

Seiring waktu yang berlalu, aku berada pada pilihan. Memilih atau dipilih Lalu, Aku memilih untuk dipilih Hidup menjadi seorang wanita yang kelak akan melahirkan anak dari seseorang, sedikit banyak membuatku berfikir, terkadang wanita lebih baik dipilih daripada memilih. Dipilih oleh seseorang yang mencintainya dibanding memilih orang yang ia cintai, tapi tak bisa bersama. Terlintas bagaimana jika aku tidak dipertemukan dengan seseorang yang mencintaiku, tapi aku tidak mencintainya? Terlintas juga bagaimana jika aku mencintai seseorang yang tidak bisa mencintaiku.  Tidak.  Tidak ada salah dari mencintai dan dicintai. Cinta pada dasarnya sederhana, hanya saja manusia yang terkadang membuatnya rumit dengan penuh pertimbangan, yang wajar sampai tak semestinya dijadikan pertimbangan.  Kembali pada memilih dan dipilih, aku merasa dipilih oleh orang yang mencintaiku membuatku merasa lega dan aman. Setidaknya, hatinya untukku. Sisa hidupnya untuk keluarganya kelak bersamaku