Semenjak Berlalu

Setelah peristiwa itu, peristiwa perpisahan kita Rabu lalu
Menjalani hari-hari tanpa kabar darimu nampaknya tak begitu mudah di jalani
Berbeda dari hari kemarin, dan hari yang lalu

Aku harus berjuang lebih keras untuk terbiasa lagi
Terbiasa bangun tanpa pesan "selamat pagi" darimu
Terbiasa tidur tanpa telpon pukul 09 malam
Dan tak tahu kapan kau mematikan telpon itu
Sebab aku selalu meninggalkanmu tidur lebih dulu
Tapi bagimu itu bukan masalah
"aku senang bisa menemanimu hingga kamu tak bercerita apapun lagi."
Itu katamu, di setiap malam.

Namun,
Semenjak malam itu
Aku harus membiasakan diri untuk kembali seperti dulu
Ketika aku belum mengenalmu
Belum mengerti apa arti diperjuangkan
Belum tau bagaimana rasanya dicintai sebegitu besarnya
Dan diperlakukan dengan begitu istimewa

Aku tau
Aku harus lebih keras pada diriku sendiri
Sebab seringkali aku masih saja mengharapkan semuanya belum berakhir
Masih ingin memastikan bahwa semuanya belum berlalu
Kau akan tetap menyapaku tiap pagi
Dan menemaniku terlelap di malam hari

Nyatanya, kau tetap tak ada
Sering aku ingin marah dan menyalahi takdir
Mengapa harus jalan ini yang harus kita tempuh jika tak bersama
Tapi menyalahi faktor lain memang tak ada gunanya
Lalu ku biarkan diri ini terhanyut dalam sesaknya mengingat semua tentang kita

Jangankan bisa digenggam oleh jemarimu
Jemariku bahkan kelu untuk sekedar mengetik pesan untukmu
Bertanya tentang bagaimana kabarmu dan kerjamu
Aku bahkan tak berani mengganggumu di setiap waktu


Bukan karena ku tau kau sudah memiliki yang baru,
Tapi karena aku yang terlalu sering merindu.
Sedangkan kau memilih hilang dan berlalu.







Komentar

  1. Aku tak hilang, kau bahkan selalu ada disetiap do'aku
    Kita kan bersama lagi, di hari kemenangan :)

    - ƒ

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta tahu kemana arah pulang

Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode

Abis tren tukeran baju sama pacar, sekarang tren baju dicorat-coret. Besok tren apa lagi, Dek?