mencoba

Semakin hari, aku semakin takut melihatmu. aku semakin kalut jika tak sengaja kita harus bertemu. aku lalu membuat persembunyian-persembunyian dibalik-senyum-bahagiaku. berat sekali rasanya meyakinkan diriku bahwa kamu telah membenciku, atau setidaknya menganggap ku telah menjadi luka masa lalu mu. Dengan aku yang mencoba kuat, aku sedang berusaha berhenti mengais-ais masa lalu kita yang -pernah- indah. persembunyian ku adalah bercanda dengan teman-teman ku. teman-teman yang tidak pernah benar-benar tau apa yang aku rasakan. sehingga ketika aku tertawa, mereka menganggap aku benar-benar tertawa. semudah itu berpura-pura bahagia.

Semudah itu? tidak. ternyata tidak. menurutku lebih mudah berpura-pura bersedih meski sebenarnya tengah bahagia. Aku hanya perlu sedikit menutup mata dan mulutku agar tak terlihat senyumku. semudah itu saja. Tapi aku? benar ternyata, pura-pura bahagia perlu banyak tenaga. Kalaupun aku cerita pada sejuta manusia, tak ada yang bisa memahami  posisi ini. Bagaimana aku harus menyapa, senyum, dan tetap tertawa meski aku lupa caranya bahagia. 

aku ingin melihat mu, tapi tak ingin melihatmu melihatku. aku ingin menyapamu, tanpa kau dengar. jika seluruh rahasia-rahasia ini aku ceritakan, nampaknya aku makin berduka, bukan lupa dengan luka-luka. aku ingin mengulang semua nya, hingga tak ada lagi cara lain selain membuatmu bahagia. Tapi ini kehidupan nyata, kau pun pantas untuk melupakan luka, yang berarti melupakan aku juga. tetaplah berjalan, gapai semua anganmu, jika tak ada lagi aku, apa hak-ku?


vw

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta tahu kemana arah pulang

Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode

Abis tren tukeran baju sama pacar, sekarang tren baju dicorat-coret. Besok tren apa lagi, Dek?