Belajar Mencintai Takdir

Halo, Maret!

Dalam hidup ini,  seringkali  atau banyak sekali hal yang sebenarnya tak kita inginkan. sekalipun kita inginkan, seringkali dalam proses atau hasilnya ternyata tak sesuai ekspektasi. jika dalam proses nya tak semulus yang kita inginkan, tentu akan terasa sangat berat dan sulit dilalui. seringkali merasa jenuh atau merasa "mungkin ini waktunya berhenti dari semua ketidaknyamanan ini." tapi lagi dan lagi, Allah bia memutarbalikan keadaan , mengubah banyak takdir, atau membolak-balikan hati. benci bisa cinta,  sedih bisa senang, gelisah jadi tenang. Allah. cuma Allah yang bisa. 

Pernah aku merasa sangat sangat sangat sedih, atau sangat sangat dan sangat bahagia. pernah merasa sangat biasa saja, pernah merasa sangat lelah dan ingin menyerah.  tapi semua itu benar-benar sementara. semuanya ga ada yang abadi. karena satu-satunya yang abadi adalah ketidakabadian itu sendiri. entahlah. semua yang telah dilalui itu nyatanya akan tetap berkelanjutan dilain waktu. berulang-ulang hingga kita mati. terkubur bersama tanah dan dimakan cacing tanah. hidup pasti melehakan, yang tidak lelah hanya di surga karena bahkan siksaan neraka membuat lelah. jadi, kelelahan bagian dari hidup . lika liku dunia bagian dari dunia itu sendiri. 

Kemarin, hari ini, atau besok, aku sedang belajar mencintai takdir. untuk tidak lagi menggerutu, tidak lagi bertanya mengapa itu terjadi, atau mengapa aku yang merasakan. mungkin, suatu saat aku akan mengerti kenapa ini semua terjadi sama aku, tidak menimpa teman ku atau orang lain. Bukankah kehidupan itu milik semua orang? dan sebab itu, semua orang memiliki jalan berbeda. jalan yang berbeda itu menunjukkan wujud Allah memperhatikan masing-masing makhluknya. tidak dipukul rata dan pasti berdasarkan kemampuan kita. 

Aku ingin belajar mencintai takdirku sendiri. bagaimana Allah membawaku, sebab aku tak lebih tau dari Allah tentang diriku sendiri. Aku tak punya kuasa atas hal-hal yang tidak bisa aku tentukan.  Tugasku hanya berusaha, belajar setiap hari. Sebab aku manusia biasa, dan jika ada salah, mengertilah salah itu hal yang biasa. aku tak ingin lagi terlalu menyesal, sebab aku sudah tau bagaimana rasanya ditelan penyesalan tanpa perubahan. aku sudah tau rasanya terlalu berekspektasi tapi selalu kecewa ketika tak sesuai. aku sudah pernah membuat keputusan yang salah,  tapi tak mau mengaku salah. aku sudah pernah marah tentang semua yang tak ku ingin kan ada, tapi ternyata semuanya memberi hikmah. 

Maka,


Aku ingin mencintai takdirku. berdiri diatas diriku sendiri. berusaha semampuku tanpa perlu bertanya mengapa aku yang harus mengalami ini. sebab ku tahu, takdir di hari ini dan masa depanku ada ditangan Allah. 

Aku ingin mencintai takdirku, tentang rezeki jodoh dan mautku, aku ingin semuanya Allah yang mengatur, bukan diriku sendiri. Aku hanya makhluk yang menjalankan kewajiban, bukan menuntut banyak keinginan. 

Aku ingin mencintai takdirku, bahkan ketika aku tak ingin takdir itu untukku. Biarlah Allah yang menentukan akhirnya. Biar Allah yang menggerakan semua yang ada pada diriku. 

Aku ingin mencintai takdirku, sampai semua memang pada dasarnya menjadi takdir dan milikku. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta tahu kemana arah pulang

Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode

Abis tren tukeran baju sama pacar, sekarang tren baju dicorat-coret. Besok tren apa lagi, Dek?