bila saat nanti

sudahlah, jangan kau pertanyakan perasaanku. aku yang akan melihat perasaanmu. perasaanmu kelak jatuh cinta pada wanita yang baru, kelak memiliki kebahagiaan baru, menyetujui semua pesan alam bahwa kita takkan bersatu. aku sedang mencoba mempercayai semua kisah kelabuku. kamu? kamu teruslah melangkah, dengan bahagia.

aku tahu, pasti berat bagimu meninggalkan (dengan paksa) sesuatu yang (awalnya) tak ingin kamu lepaskan. merelakan semua yang kau fikir kan abadi, nyatanya menjadi satu ironi. bukankah mimpi kita sama? hanya saja jalannya tak senada. 

ternyata, aku yang lebih payah. masih saja mengais-ngais waktu lalu. sedang kau tengah sekuat tenaga berlalu dariku. tak perlu, tak perlu aku tau lagi semua kisahmu, kan? ternyata tak semudah itu. ternyata tetap saja sakit. ternyata, harus ku alami lagi perpisahan ini. 

satu-satunya jalanmu adalah melupakan dan lari sejauh yang kau kampu, dan satu-satunya jalanku adalah..............mencari kemana kau berlari. bila suatu saat nanti, terjadi hal yang tak pernah menjadi doaku, percayalah, doa ku adalah bersamamu, ternyata untuk selalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta tahu kemana arah pulang

Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode

Abis tren tukeran baju sama pacar, sekarang tren baju dicorat-coret. Besok tren apa lagi, Dek?