Kepada Tuan

Kepada tuan
Mungkin tuan tidak akan pernah sadar
Bahwa diantara cangkir kopiku, aku ingin ada tangan tuan untuk menggenggamnya
Diantara buih panas robusta
Ada tiupan
tuan yang ku harap dapat mendinginkannya

Tuan yang sedang berkelana
Mungkin tuan bisa berpergian jauh hingga ke ujung dunia, 
Asalkan rumah tuan aku, tuan tak kan butuh rumah lain bukan?tak apa.

Untuk tuan,
Yang mungkin sedang sendiri diantara tumpukan kewajiban
Atau mungkin berada disebuah genggaman perempuan
Atau juga pelukan hangat  
Nikmatilah tuan, itu kebahagiaanmu. Jangan ingat aku

Bila tuan rasa, siapa yang paling mencinta
Tentu aku
Bila tuan cari tau siapa yang setia
Itu pasti aku
Dan bila tuan bertanya yang paling merindu
Percayalah, itu aku

Kepada tuan dimasa depan
Bagaimana tuan merasa bosan?
Bila cinta tak tuan perjuangkan
Tuan berharap aku datang dan tak hilang
Sayang ini bukan sinema, tuan
Ini kenyataan kehidupan; perlu perjuangan.

Semua yang tuan genggam
Akan hilang
Pun perasaan dan kerinduan

Bila tuan lupa beribadah
Doaku menyertai kehidupanmu tanpa ujung lelah
Bila tuan sakit
Ada dua raga yang perlu tuan sembuhkan
Aku, dan raga tuan

Tuan
Bila cinta ini untuk tuan
Semoga waktu menggenggam tajam
Tak seperti waktu tuan
Yang mudah hilang tanpa sebuah lambaian.


Jtngr, 12 04 2016


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta tahu kemana arah pulang

Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode

Abis tren tukeran baju sama pacar, sekarang tren baju dicorat-coret. Besok tren apa lagi, Dek?