Pilih

Seiring waktu yang berlalu, aku berada pada pilihan.
Memilih atau dipilih
Lalu,
Aku memilih untuk dipilih

Hidup menjadi seorang wanita yang kelak akan melahirkan anak dari seseorang, sedikit banyak membuatku berfikir, terkadang wanita lebih baik dipilih daripada memilih. Dipilih oleh seseorang yang mencintainya dibanding memilih orang yang ia cintai, tapi tak bisa bersama. Terlintas bagaimana jika aku tidak dipertemukan dengan seseorang yang mencintaiku, tapi aku tidak mencintainya? Terlintas juga bagaimana jika aku mencintai seseorang yang tidak bisa mencintaiku. 

Tidak. 
Tidak ada salah dari mencintai dan dicintai. Cinta pada dasarnya sederhana, hanya saja manusia yang terkadang membuatnya rumit dengan penuh pertimbangan, yang wajar sampai tak semestinya dijadikan pertimbangan. 

Kembali pada memilih dan dipilih, aku merasa dipilih oleh orang yang mencintaiku membuatku merasa lega dan aman. Setidaknya, hatinya untukku. Sisa hidupnya untuk keluarganya kelak bersamaku. Cinta akan tumbuh disana. Dan aku akan mencintainya. 

Beruntungnya aku, Tuhan selalu mempertemukanku dengan beribu macam kebaikan di dunia ini. Tuhan mempertemukanku dengan seseorang yang mencintaiku. Lalu dengan cintanya, ketulusannya, hatinya, ku yakin cepat atau lambat membuatku cepat mencintainya. Dia yang asing menjadi seseorang yang akan selalu bersamaku, dalam susah senangku di hari yang kemudian, dan kemudian. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta tahu kemana arah pulang

Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode

Bersyukur