kelopak mawar

waktu terus berlalu
tanpa aku sadari aku adalah aktor dari hati yang (seharusnya) bahagia
hati yang selalu berbunga kala pagi datang
dan layu kala senja membawa ku pulang

mawar putih bertangkai segar ini tetap ku pegang ditangan ku
tak peduli berapa duri yang ku genggam bersamaan dengan kepergianmu
kepergiaan pria yang mungkin sudah kelihangan nafasnya
telah kehilangan raga nya
bak siput yang telah lepas cangkangnya

memelukmu mungkin suatu kemustahilan
jika untuk berbicara saja selalu butuh perantara
berdua denganmu mungkin hanya angan
dalam doa yang nampaknya belum Tuhan kabulkan

ada hari dimana aku mulai kabur penglihatan nya
ada masa dimana tubuh ini butuh penopang
dan ada waktu dimana aku menaruh kepalaku di pundakmu
tanpa mu
untuk apa aku ada?

tiga tangkai mawar ini mungkin menggambarkan
betapa sepertiga malam  menjadi waktu terbaik ku untuk membicarakanmu bersama-Nya
sulit untuk bersentuhan dengan air nya
namun setelah ku basuh,
kamu dan keluarga ku adalah sepaket tujuan ku dalam doa

tiga tangkai mawar ini mungkin juga saksi
betapa malam ku selalu dingin sebelum berdoa kepada Tuhan tentang kamu dan keluarga ku
aku tak peduli betapa jauhnya jarak kita saat ini
semua ku jauhkan
aku hanya ingin bertemu kamu
pendamping ku selama lamanya

tuhan pasti mendengar ku
entah kita belum di pertemukan atau mungkin yang selama ini bersamaku
siapa pun kamu
kepergian mu,kepulangan mu pasti ku nanti

biarkan mawar ditanganku menguning kelopaknya
hingga jatuh satu persatu ke lantai
atau
kau segera mengambilnya
dan biarkan membusuk di genggamanmu.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta tahu kemana arah pulang

Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode

Abis tren tukeran baju sama pacar, sekarang tren baju dicorat-coret. Besok tren apa lagi, Dek?