Sepertinya..

Banyak yang mempersiapkan pertemuan, tapi lupa mempersiapkan perpisahan. Kita semua fasih menafsirkan seperti apa rasanya pertama kali bertemu, tapi kelu saat harus memutuskan berpisah.

Ada yang sampai tak mampu bertemu, karna ingin membicarakan perpisahan. Dengan saksi meja makan &makanan yang basa basi kita pesan. Agar saat air mata mulai turun ketika melihat matamu, mataku langsung melihat ke arah makanan, berusaha memakannya, meski sebenarnya bernafaspun sesak.

Kita semua siap jatuh cinta, tapi tak pernah siap-siap untuk patah hati.

Kita semua hanya tahu merah jambu, lupa warna abu yg kelabu.

Kita semua.
Ya, kita
Semua.

Terlalu cepat rasanya bertemu, tapi lebih terlalu cepat rasanya mengetahui kita akan berpisah.
Ruang yang beda, meski waktu yang terlampau jauh berbeda.
Atas segala tawa, canda, hingga air mata.
Baju putih malam ini jadi saksi kita. Betapapun saat ingin berpisah, kita tetap mencoba senada dalam warna.

Ada pertemuan, ada perpisahan. Just left the bad memories behind, put the better one to be remembered. 
Sayang, meski tak selamanya pertemuan berujung perpisahan, tapi apa yang lebih abadi selain keniscayaan dunia?hidup-mati, tua-muda, juga, bertemu-berpisah.

*Inspired by farewell party my colleague in office. Have a great future endeavors,guys ❤

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta tahu kemana arah pulang

Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode

Abis tren tukeran baju sama pacar, sekarang tren baju dicorat-coret. Besok tren apa lagi, Dek?