cinta

semakin aku mencari cinta, aku semakin tak mengerti. cinta yang terlihat rumit, ternyata sederhana. yang terlihat sederhana, ternyata tak sesederhana itu. pernah aku berfikir cinta itu hubungan take and give. harus memberi sebanyak kita menerima, atau menerima sebanyak hasil pemberian kita. tapi tunggu dulu. ini cinta, bukan jual beli. terkadang banyak cinta yang kadarnya tak sama. hanya saja, kita tak tau kadar cinta siapa yang sebenarnya lebih banyak di antara kita. perihal cinta, adalah cinta, bukan judi, bukan jual beli, bukan pula barter. 

salah satu bagian terumit dalam mencintai adalah berharap. upaya kita kadang merasa sudah besar, sudah totalitas. dan bertanya, mengapa aku hanya mendapat seperti ini? mengapa banyaknya cintaku dibalas cinta sekedarnya olehmu? padahal, bisa jadi. cinta sekedarnya itu adalah cinta terbaik yang bisa ia berikan. sehingga yang hadir adalah harapan-harapan semu, tak jarang harapan itu tak memiliki titik temu. kecewa? itulah akhirnya. 

semakin aku mengerti, bahwa hari hari dari seorang yang mencintai ternyata haruslah tulus. dibalas atau tidak, dihargai atau tidak, dimengerti atau tidak, jika itu cinta, cinta tetaplah cinta. cinta itu memberi, menasehati, merawat, menumbuhkan banyak kebaikan. ibarat guru yang seperti lilin, rela habis demi menerangi sekitarnya. cinta menjadi atom yang tumbuh di dalam diri, kemudian diberikan ke orang orang kita cinta. tak peduli apakah ia butuh, apakah yang kita beri terlalu banyak untuknya, atau terlalu sedikit. 

darimu aku belajar cinta. cinta yang tak mudah dalam prosesnya. tapi aku tumbuh dari sana. cinta yang sebenarnya harus ku miliki.memberi tanpa berfikir imbalan atau balasan. cinta yang terlalu besar kadang membunuhmu, terlalu sedikit mengancammu. dari itu, sudahlah. jika mencinta, berilah cinta menurut versimu. sebab kau yang mencintai. jika dengannya kau diacuhkan, kau dianggap tak ada, kau dianggap istimewa, pastikan itu cinta yang apa adanya, memang tumbuh dari dirimu. bukan karena dia ada. 

karena ada atau tiada dirimu, impianku dalam tetap mencintaimu sederhana. aku hanya ingin kau tumbuh menjadi pria dewasa yang bahagia. dengan atau tanpa aku, biarlah. jauh atau dekat, biarlah. ini cintaku. ini aku. jika kau (memang) tak mau tau urusan cintaku, bisa apa aku?
satu hal yang aku tau, ada yang tidak tidur dan mengetahui sebesar apa cintaku, yaitu Tuhan kita. biarlah aku yang mencintai dan Ia yang menentukan. kemana Kita akan Ia bawa. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta tahu kemana arah pulang

Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode

Abis tren tukeran baju sama pacar, sekarang tren baju dicorat-coret. Besok tren apa lagi, Dek?