mengapa 100%?
Tulisan ini
sebenarnya saya buat bukan karna rasa simpatik saya pada salah satu capres
beberapa waktu lalu. Jujur saja,saya golput pada 9 Juli kemarin. Bukan karna
tidak ada yang bagus apalagi ingin mencedarai hak berpolitik sendiri,tapi hanya
saja saya merasa belum ada yang benar benar pas dengan visi misi saya dan
harapan saya sebagai warga negara terlepas dari kekurangan dan kelebihan masing
masing capres.
Setelah hasil
quick count dan real kemarin keluar,tak dipungkiri bahwa tindakan salah satu
capres yang menolak hasil pemilu dan meminta adanya pemilu ulang mengundang
kontroversi. Pasalnya,jika satu putaran pemilu saja memakan dana bermilyar-milyar,maka
akanlah lebih bijak jika tuntutannya yang diajukan ke MK di apresiasi sebaik
mungkin. Baik dari kubu yang lain ataupun dari kubu nya sendiri(termasuk
pendukung nya yang datang dari berbagai pihak terutama generasi muda). Namun,MK
memutuskan bahwa kubu yang sekarang menjadi presiden terpilih tidak berganti. Tetap
kubu X. Dan ini membuat banyaknya sikap yang apatis pada kubu lawan dan semakin
simpati pada “jagoannya” masing masing yang secara tak langsung membuat adanya
perpecahan dalam membangun bangsa.
Dari sekian
banyaknya kontroversi yang terjadi,ada satu kejadian yang akan saya ulas atau
tepatnya di klarifikasi menurut cara pandang saya sendiri. Yaitu tentang
“mengapa di Papua kubu X mendapat perolehan
suara 100 %? Apa ada kecurangan?”
Hasil ini
terdengar janggal di telinga kita.bagaimana tidak?masyarakat di Papua itu beragam
pemikiran walau satu suku bangsa,lalu,bagaimana penjelasannya?
Pertama,jangan
kita bandingkan suku di Papua dengan suku suku lain atau minimal tempat tinggal
kita sendiri. Papua adalah suku yang kehidupan masyarakat nya tribs
(tribal). Tribal adalah kehidupan sosial suatu masyarakat yang hidup di
suatu tempat dengan jumlah yang tidak begitu banyak. Sistem kepemimpinan mereka
adalah adanya Big Man. Adapun pengertian
Big Man yaitu satu orang laki laki yang mendominasi sistem kehidupan satu suku
dari segi sosial,sistem ekonomi,dan perkawinan.
Dari segi
kepemimpinan,Big Man lah pemegang kendali kekuasaan. dari segi ekonomi,Big Man
adalah seseorang yang kaya dengan jumlah tanah,istri,dan babi yang cukup banyak
sehingga akan meminjamkan tanah nya kepada warga yang membutuhkan untuk mencari
makanan. Sambil menunggu tanaman yang ditanami nya panen,Big Man pula yang akan
memberinya makanan sampai panen tiba.Sedangkan Dari segi perkawinan,Big Man
adalah orang yang menjadi penghubung satu suku dengan suku lain. Jika laki laki
ingin menikah dengan suku lain,maka Big Man lah yang berperan sebagai perantara
nya.saat menikah pun,Big Man akan memberikan sumbangan babi dan bahan makanan
yang cukup banyak.
Dengan kata
lain,Big Man adalah orang yang paling di hormati oleh masyarakat setempat
karena adanya rasa balas budi atas hal yang telah Big Man lakukan. Karna Big Man
tidak di bayar,malah harus menyumbang pada saat ada suatu upacara di desa.
Masyarakat dengan
sistem tribal akan sangat patuh terhadap Big Man. Maka,tak heran apapun yang di
perintahkannya akan di patuhi. Masyarakat tribal adalah masyarakat yang
mengandung sistem solidaritas organik (durkheim) yang dimana mau tidak mau
harus terikat satu sama lain karna di butuhkannya identitas diri sebagai suatu
anggota kelompok,dan Big Man lah salah satu pengendali kehidupan sosial dan
ekonomi seperti yang telah saya sebutkan diatas.
Maka tak heran,saat
pemilu kemarin mengapa hasilnya bisa 100%,karena Big Man telah memilih satu
kubu (kubu X) yang kemudian diikuti oleh seluruh pengikutnya. Jika ada satu
pihak yang melawan Big Man,maka itu adalah masalah bagi dirinya di kemudian
hari.
Sekian penjelasan
dari saya. Semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar