Bersyukur
Dalam hidup yang-sering kali-tidak terkontrol lagi, aku lelah menjadi diriku. aku lelah menjadi seseorang dengan banyak mimpi mimpi dan keinginan. Mimpi yang terkadang sangat mudah dilakukan sampai yang sangat sulit di wujudkan. Sederhananya, aku berharap hidupku akan-selalu- baik-baik-saja. Sulitnya, itu tak akan terwujud. Mimpiku yang sederhana tergabung dalam ketidakmungkinan (dalam kesederhanaannya).
Seiring waktu berjalan, dengan banyaknya hal-hal yang sebenarnya aku benci, aku jadi semakin mengerti banyak hal. Semakin memahami makna kehidupan yang terkadang lucu dalam ketidaklucuannya ini.
Aku membenci hal-hal sulit yang harus aku alami
Aku menghindari pertikaian, baik terhadap diri sendiri, ataupun orang lain
Aku mencoba untuk tidak mengambil resiko-resiko yang bisa saja terjadi dalam hari-hariku.
Tapi sungguh benar. Kita bisa berencana, Tuhan tetaplah yang menentukan. Aku ingin berjalan sejauh-jauhnya, makan sebanyak-banyaknya, tidur selama mungkin, dan bahagia sebanyak mungkin. Tapi sungguh, hidup tidak untuk seperti itu.
Hidup adalah cara kita belajar, cara kita memahami banyak hal, termasuk hal-hal yang ku benci.
Hidup adalah tentang bagaimana kita bersikap baik, meski sedang berhadapan dengan orang brengsek.
Hidup adalah bagaimana melihat proyeksi kehidupan dalam porsi kecil dan besar,
Tentang memperlakukan si miskin dan kaya,
Mengabdikan diri untuk hal baik dan menjauhi hal buruk,
Melihat hitam dan putih kehidupan
Bagaimana bersikap saat diri kuat dan ringkih,
dan seterusnya.
Hidup berjalan,
Tahun, bulan, hari, jam, menit, detik berlalu
Atas semua yang ku alami
Aku paham
Yang buruk adalah sudut pandangku terhadap hal yang belum aku ketahui
Yang lemah adalah jiwa ku terhadap hal yang sudah aku benci, sebelum terjadi
Maka,
Seiring berjalannya waktu juga
Aku harus bersyukur
BERSYUKUR
Untuk tiap luka yang disengaja maupun tidak
Untuk tiap benci yang terucap atau terpendam
Untuk tiap kesulitan, untuk tiap kesalahan
Aku harus bersyukur untuk semua yang pergi, meski sebenarnya bisa tinggal
Aku harus bersyukur untuk semua hal sulit, meski sebenarnya bisa mudah
Aku harus bersyukur untuk semua tangis, meski sebenarnya bisa terurai tawa
Terima kasih dunia
Terima kasih sudah mengizinkan aku untuk terus belajar,
Setapak demi setapak menjadi yang terbaik untuk diriku sendiri
Karna akhir dari semua ini adalah bahagia
Bukan karna tercapainya semua cita-cita
Tapi ketika aku belajar untuk bersyukur dan menerima
Semua takdir baik dan buruk dari-Nya
NB: untuk semua yang pernah, sedang, dan akan menjadi bagian dari kisahku di dunia
terima kasih, aku bersyukur mengenalmu.
Seiring waktu berjalan, dengan banyaknya hal-hal yang sebenarnya aku benci, aku jadi semakin mengerti banyak hal. Semakin memahami makna kehidupan yang terkadang lucu dalam ketidaklucuannya ini.
Aku membenci hal-hal sulit yang harus aku alami
Aku menghindari pertikaian, baik terhadap diri sendiri, ataupun orang lain
Aku mencoba untuk tidak mengambil resiko-resiko yang bisa saja terjadi dalam hari-hariku.
Tapi sungguh benar. Kita bisa berencana, Tuhan tetaplah yang menentukan. Aku ingin berjalan sejauh-jauhnya, makan sebanyak-banyaknya, tidur selama mungkin, dan bahagia sebanyak mungkin. Tapi sungguh, hidup tidak untuk seperti itu.
Hidup adalah cara kita belajar, cara kita memahami banyak hal, termasuk hal-hal yang ku benci.
Hidup adalah tentang bagaimana kita bersikap baik, meski sedang berhadapan dengan orang brengsek.
Hidup adalah bagaimana melihat proyeksi kehidupan dalam porsi kecil dan besar,
Tentang memperlakukan si miskin dan kaya,
Mengabdikan diri untuk hal baik dan menjauhi hal buruk,
Melihat hitam dan putih kehidupan
Bagaimana bersikap saat diri kuat dan ringkih,
dan seterusnya.
Hidup berjalan,
Tahun, bulan, hari, jam, menit, detik berlalu
Atas semua yang ku alami
Aku paham
Yang buruk adalah sudut pandangku terhadap hal yang belum aku ketahui
Yang lemah adalah jiwa ku terhadap hal yang sudah aku benci, sebelum terjadi
Maka,
Seiring berjalannya waktu juga
Aku harus bersyukur
BERSYUKUR
Untuk tiap luka yang disengaja maupun tidak
Untuk tiap benci yang terucap atau terpendam
Untuk tiap kesulitan, untuk tiap kesalahan
Aku harus bersyukur untuk semua yang pergi, meski sebenarnya bisa tinggal
Aku harus bersyukur untuk semua hal sulit, meski sebenarnya bisa mudah
Aku harus bersyukur untuk semua tangis, meski sebenarnya bisa terurai tawa
Terima kasih dunia
Terima kasih sudah mengizinkan aku untuk terus belajar,
Setapak demi setapak menjadi yang terbaik untuk diriku sendiri
Karna akhir dari semua ini adalah bahagia
Bukan karna tercapainya semua cita-cita
Tapi ketika aku belajar untuk bersyukur dan menerima
Semua takdir baik dan buruk dari-Nya
NB: untuk semua yang pernah, sedang, dan akan menjadi bagian dari kisahku di dunia
terima kasih, aku bersyukur mengenalmu.
credit photo : google |
Komentar
Posting Komentar