Tulisan untuk kaum Hawa
Tak mudah memang
menjadi Hawa,murah senyum dianggap tebar pesona. Menjauh di anggap sombong.
Menunggu dianggap bodoh,berharap dianggap membuang waktu. Pergi dianggap
menyia-nyiakan cinta yang ada.
Apa daya. Ini adalah
kaum Hawa. Meski Khadijah mencontohkan tak masalah menyatakan perasaan terlebih
dahulu,lantas,apa tiap Hawa kemudian menjadi Khadijah?tidak!
Wahai kaum Hawa,
Tak masalah jika kau
berharap,toh hidup haruslah disandarkan pada harapan-harapan. Satu yang harus
kau ingat. Tuhan selalu memberikan bocoran atas apa yang kita usahakan,patut
kah terus diharapkan,atau lebih baik di tinggalkan.
Jika kaum adam harus
berjuang,kau pun demikian. Bersiaplah untuk menjadi dermaga ternyaman bagi
nahkoda mu kelak. Tak apa jika kau mulai belajar mengenal dapur beserta
isinya,termasuk sayur dan jenis bumbu. Hal lain,mulailah mengenal dunia dari
berbagai sudut pandang. Perluas wawasanmu. Karna Hawa,akan menjadi sekolah
istimewa pertama bagi keluarganya.
Sadar hati kadang sulit
menakar mana yang terbaik,dekatilah Pemilikmu. Menangislah jika harus menangis.
Tumpahkan perasaan mu padaNya,karena Ia Dzat yang tak kan pernah mengkhianati
mu. Dzat yang Maha Agung,Maha Mengetahui lebih dari diri mu sendiri.
Hingga akhirnya kau
mengerti,memilih bukan perkara paras tampan atau harta berlimpah. Lebih
sederhana namun lebih istimewa dari itu,akhlak dan cara pandangnya akan
kehidupan dan masa depan.
Secara sederhana,jika
ia lebih mencintai Agama daripada dunia dan seisinya,yakinlah ia yang terbaik
untukmu. Pilihlah ia dalam bait doa mu agar kelak kau di sandingkan dengan nya.
Berharaplah yang terbaik baginya dan bagimu.Siapapun takdirmu akhirnya, itulah
yang terbaik,dan, teruslah menjadi yang terbaik. Yakinlah,yang baik akan
didampingi dengan yang baik,begitu pula yang buruk.
“Percayalah,apabila
kita ridha terhadap sesuatu kehilangan tanpa disangka-sangka Allah akan
menggantikan dengan sesuatu yang lebih baik. Janji Allah itu pasti.”
Komentar
Posting Komentar